Budaya Pesta Sekolah di Manggarai Memiliki Kontribusi Terhadap Bidang Pendidikan!
Oleh: GURUFIAN
Sebelum membahas apa itu pesta sekolah dan apa kontribusi terhadap dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Manggarai pada umumnya.
Mari kita bahas pertanyaan berikut;
Pertanyaannya: Mengapa pesta sekolah bisa sebut sebagai budaya masyarakat manggarai pada umumnya?
Jawabannya:
Karena pesta sekolah merupakan suatu kebiasaan yang lakukan oleh masyarakat manggarai, Mabar, Matim (Flores Barat), secara turun temurun dan merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang terus di lestarikan oleh masyarakat flores barat hingga sekarang.
Kebiasan tersebut merupakan budaya, karena pesta sekolah erat kaitannya dengan acara wuat wa,i (nanti dijelaskan pada bagian akhir tulisan ini) dan hampir tiap tahun masyarakat manggarai melakukan kegiatan yang sama (pesta sekolah)
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pesta sekolah yaitu:
1. Mengumpulkan uang sebanyak mungkin, untuk biaya sekolah anak-anak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi);
2. Sebagai wadah pertemuan orang muda-mudi yang ingin mencari jodoh dalam moment pesta sekolah (kalau cocok) dengan istilah “wendo ria” (bawa lari), sah menurut budaya manggarai. Banyak pasangan nikah di Manggarai sebagai hasil wendo. Wendo juga tidak pernah melewati acara perkawinan secara bertahap sesuai adat istiadat masyarakat manggarai.
3. Sebagai wadah pertemuan keluarga atau silaturahmi, yang mungkin belum pernah bertemu, saat itulah saat yang tepat untuk bertemu;
4. Sebagai kegiatan rekreasi (dalam kegiatan tersebut ada acara dansa di iringi lagu yang membuat tamu undangan terhibur), di lain sisi, Pesta Sekolah juga dijadikan sebagai unjuk kejagoan antara kampung. Sehingga tidak jarang perkelahian antara kampung terjadi disana. Maka pesta sekolah bisa menjadi berkah si pemilik, pesta menjadi malapetaka ketika ada kerusakan barang karena perkelahian antara kampung tersebut.
5. Sebagai tempat berolahraga ( karena dalam kegiatan pesta sekolah, ada kegiatan joget, ja,i, dansa, dj dan lain-lain yang membutuhkan gerak fisik, secara jasmani akan meningkatkan kebugaran ). Olahraga yang dimaksudkan bukan sepak bola atau sejenis olahraga lainnya;
Adapun tata cara atau persiapan awal pesta sekolah yang biasa dilakukan oleh masyarakat manggarai pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Pertemuan keluarga inti dan masyarakat di sekitarnya;
Dalam pertemuan tersebut membahas persiapan acara seperti mengumpulkan modal awal baik berupa uang atau material lainya,
2. Membentuk panitia kecil
Sebagian masyarakat manggarai Membentuk panitia dan ada juga yang tidak membentuk panitia. Tergantung kesepakatan dalam pertemuan pertama.
Membentuk panitia supaya kegiatan pesta sekolah dilaksanakan secara terarah, karena dengan adanya panitia semua orang yang terlibat melaksanakan tugasnya masing-masing supaya kegiatan berjalan lancar. Banyak hal yang dilakukan oleh panitia.
Membentuk panitia supaya kegiatan pesta sekolah dilaksanakan secara terarah, karena dengan adanya panitia semua orang yang terlibat melaksanakan tugasnya masing-masing supaya kegiatan berjalan lancar. Banyak hal yang dilakukan oleh panitia.
3. Panitia yang telah dibentuk membuat undangan.
Panitia mencetak undangan, mengedarkan undangan tersebut ke keluarga, kerabat, kenalan dan bahkan masyarakat di sekitarnya.
4. Membuat Tenda/tempat pesta
Tempat pesta dipilih sesuai dengan kesepakatan panitia dengan keluarga yang mengadakan pesta sekolah. Biasanya masyarakat memilih tempat yang sentral dan mudah dijangkau oleh tamu undangan. Memilih tempat juga sesuai dengan kondisi wilayah di tempat tersebut.
5. Pelaksanaan pesta sekolah
Setelah rangkaian persiapan diatas, maka tibalah saat melaksanakan pesta sekolah. Biasanya pesta dilakukan pada malam hari dan ada juga siang hari. Sesuai dengan kesepakatan keluarga dan Panitia.
Gambar: Ilustrasi Pengumpulan Dana Pesta Sekolah
Dengan demikian kegiatan tersebut diatas sudah bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan awal. Banyak kejadian dalam pesta sekolah, merupakan hal yang wajar dan bagian dari dinamika budaya sesuai dengan perkembangan zaman serta tidak menghilangkan budaya asli masyarakat manggarai.
Hubungan pesta sekolah terhadap kontribusi dalam bidang pendidikan memang sangat tinggi nilainya. Oleh karena banyak lulusan sarjana yang di hasilkan lewat pesta sekolah. Pesta Sekolah juga sangat membantu masyarakat ekonomi lemah agar anaknya bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Memang tulisan ini bukan hasil penelitian ilmiah, tetapi bisa diprediksikan rata-rata satu kampung melaksanakan pesta sekolah hampir 10 kali dalam setahun. Itu artinya sepuluh keluarga yang melaksanakan kegiatan pesta sekolah.
Kita bisa memprediksikan, berapa lulusan perguruan tinggi yang di hasilkan melalui pesta sekolah. Hingga sekarang jumlahnya sudah ratusan bahkan ribuan. Oleh karena itu bisa kita katakan bahwa pesta sekolah di Manggarai memiliki manfaat jauh lebih besar dalam bidang pendidikan.
Pesta Sekolah juga erat kaitan dengan budaya wuat wa,i yang biasa dilakukan oleh masyarakat manggarai pada umumnya.
Dalam tradisi manggarai acara wuat wa,i yang terdapat dalam adat manggarai terdorong oleh suatu keyakinan akan nilai tertentu untuk hidup. Wuat wa,i dalam kamus besar bahasa manggarai adalah satu ritus budaya yang terdapat di daerah manggarai untuk melepas pergikan seseorang ketika hendak keluar dari kampung halamannya, entah dalam negeri atau luar negeri.
Ada dua acara penting pada saat wuat wa,i. Kedua hal itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena wuat wa,i menjadi bermakna ketika keduanya berjalan secara sinergis. Kedua hal itu yaitu turak manuk bakok (ayam putih) dan pengumpulan dana sebagai bekal bagi yang bersangkutan (dia yang hendak keluar dari daerah itu). Acara turak manuk bakok adalah bentuk doa dalam agama asli daerah manggarai berupa permohonan kepada Sang Pencipta (Mori Kraeng) agar perjalanannya selamat sampai tempat tujuan. Makna ayam bangkok sendiri berarti ketulusan dan keselamatan. Warna bakok atau warna putih adalah lambang kesucian. Sedangkan pengumpulan dana adalah sumbangan yang diberikan secara sukarela oleh keluarga atau siapa saja yang mengikuti acara tersebut (sumber: ensiklopedi Manggarai). Sehingga perbedaan acara pesta sekolah dengan acara wuat wa, i adalah terletak pada sistem acaranya. Wuat Wa,i dilakukan oleh keluarga dekat atau keluarga inti yang bersangkutan, sedangkan acara pesta sekolah dilaksanakan secara meriah dengan melibatkan siapa saja yang di undang oleh keluarga tersebut. Kesamaan kedua acara tersebut yaitu sama-sama melakukan pengumpulan dana.
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa pesta sekolah memiliki kontribusi terhadap dunia pendidikan orang manggarai. Oleh karena itu mari kita lestarikan budaya tersebut agar tidak punah oleh perkembangan zaman. Dimana zaman sekarang manusia cenderung mengingat diri sendiri saja, tanpa melihat orang disekitar yang membutuhkan bantuannya.
Sebagai generasi muda kita lestarikan budaya tersebut, sebagai ciri khas orang manggarai pada umumnya, dimana nilai gotong royong tidak boleh dihilangkan dari bumi congka sae.