Contoh Coaching Model Tirta Guru Penggerak
Model Coaching Tirta. Kasus 3
Coach : Ibu Densi
Coachee: Pak Fian
Pengamat: Ibu Erna
Tujuan Umum
Coachee: Selamat Siang Ibu , Apakah Ibu Mempunyai Waktu Luang Hari Ini?
Coach: Selamat Siang Juga Pak . Ada Apa Pak, Saya Lihat Sepertinya Pak Agak Murung, Tidak Bersemangat Seperti Biasanya , Bagaimana Pak Ada Yang Bisa Saya Bantu
Coachee : Mohon Maaf Bu,Saya Jadinya Menggangu Waktunya Ibu.
Coach: Tidak Apa-Apa
Coachee: Begini Ibu , Saya Mau Curhat Tentang Masalah Saya , Apakah Ibu Densi Bisa Membantu Saya?
Coach: Dengan Senang Hati Pak . Kira-Kira Apa Yang Bisa Saya Bantu .
Coachee : Sebenarnya Saya Hanya Ingin Mendapatkan  Solusi Atau Pemecahan Masalah Yang  Sedang Saya Hadapi  Ibu
Identifikasi Masalah
Coach: Masalahnya Apa Pak , Coba Pak Ceritakan Apa Yang Sedang Pak Rasakan, Mungkin Saya Bisa Bantu.
Coachee : Ibu Ingat Atau Tidak Ya, Beberapa Hari Yang Lalu  Pengawas Melakukan Supervisi  Dikelas, Waktu Supervisi Itu Saya Mendapat Teguran Dari Pengawas.
Coach : Bagaimana Bisa Pak?, Lalu Apa Yang Membuat Pak Mendapat Teguran  Dari Pengawas Sekolah?
Coachee :Â Kalau Menurut Saya, Sebenarnya Masalahnya Tidak Serius
Coach: Tidak Serius?. Tidak Serius Yang Bagaimana  Pak?
Coachee: Pengawas Mengkritik Tentang   Proses Mengajar Saya
Coach : Proses Mengajar Yang Bagaimana Pak, Apakah Bapak Tidak Bisa Mengelola Kelas Dengan Baik? Atau â¦..Sampai Dikritik Kalau Boleh Tahu Pak?
Coachee   : Beliau Seperti Keberatan Waktu Saya Mengajar, Tidak Memakai Buku Teks.
Coach     : Ohâ¦., Lalu Bagaimana Tanggapan Pak Dengan Respon Dari Pengawas Tersebut?
Coachee   : Saya Sejujurnya Menyampaikan Kepada Beliau Kalau Selama Ini  Saya Mengajar, Saya Menggunakan Berbagai Sumber, Bisa Dari Buku Referen Si Perpustakaan Yang  Penting Mengacu Pada Kurikulum. Ketika Saya  Sampaikan Seperti Itu , Beliau  Merasa Tersinggung.
Coach     : Jadi Masalahnya Begitu. Kalau Begitu Saya Tanya Pak Dulu, Selama Ini Apa  Yang Pak Lakukan Didalam  Proses Belajar Mengajar?
Coachee   : Seperti Yang Saya Ceritakan Tadi, Saya Menggunakan Berbagai Sumber Dari Buku Di Perpustakaan , Mengajak  Siswa Untuk  Menonton Video Menayangkan Video-Video Pembelajaran Yang Interaktif Dan Menyenangkan
Coach     : Mengapa Pak Tidak Menggunakan Buku Teks ?
Coachee   : Menurut Saya, Sumber Belajar Yang Saya Gunakan Ini Sudah  Memudahkan Siswa. Siswa Juga Termotivasi , Dan Mengacu Pada Kurikulum
Coach     : Sebenarnya Sudah Bagus Pak . Laluâ¦., Bagaimana Hasilnya  Saat Pak Mengajar Menggunakan Sumber Belajar Tersebut! Seperti Yang Kita  Ketahui Karakter Siswa Berbeda-Beda Pak Dan Belajarnya Pun Berbeda-Beda.
Coachee   : Betul Juga Ibu , Kenapa Saya Tidak Kepikiran Kesana Ya ? Selama Ini Ada Beberapa Siswa Yang Hasilnya Masih Kurang Maksimal.
Coach     : Itulah Pak Pentingnya Buku Teks Sebagai Sumber Belajar, Mungkin Harapan Dari Pengawas Kemarin Adalah Seperti Itu Pak Supaya Pak Menggunakan Sumber Belajar Dengan Buku Teks Juga .
Coachee    : Saya Pikir Ada Benarnya Juga Ya, Ibu!
Coach     : Setelah Pak Bercerita, Sekarang Bagaimana Perasaan Nya?
Coachee   : Terus Terang Beberapa Hari Ini Saya Merasa Kurang Nyaman, Saya Menjadi Resah Dan Dirumah Kepikiran Terus  Dengan Masalah Ini Akibatnya Pekerjaan Lain Jadi Agak Terbengkalai.
Coach     : Lalu, Apa Yang Membuat Pak Merasa Tidak Nyaman Selama Ini?
Coachee   : Sebetulnya Yang Membuat Saya Resah Dan Tidak Nyaman Itu Karena Bapak Pengawas Menyampaikan Hal Tersebut Kepada Kepala Sekolah Kita , Saya Takut Nanti Akan Jadi Masalah Dikemudian Hari.
Coach     : Jika Saya Dapat Menyimpulkan Yang Membuat Pak Merasa Tidak Nyaman Adalah Saat Supervisi  Itu.Karena Pak Tidak Menggunakan Buku Teks Sebagai Sumber Belajar Dan Ketika Pengawas Memperingatkan, Pak Memberikan Argumen Sehingga Hal Itu Membuat Pengawas Merasa Tersinggung Lalu Menyampaikannya Kepada Kepala Sekolah.
Coachee   : Iya Ya Ibu. Kira-Kira Saya Akan Dipanggil Dan Ditegur Kepala Sekolah Atau Tidak Ya Ibu ?
Coach     : Kalau Menurut Saya, Untuk Masalah Ini Pak Bisa Merefleksi Dan Mempersiapkan Diri . Jika Ditegur Oleh Kepala Sekolah Harus Siap Menjelaskan Masalah Yang Sebenarnya Terjadi. Dan Pasti Beliau Akan Menyampaikan Hal-Hal Positif Sehingga Menambah Semangat Pak Dalam Mengajar.
Coachee   : Mudah-Mudahan Ya Ibu.
Rencana Aksi :
Coach      : Dari  Apa Yang Sudah Pak Sampaikan, Apa Rencana Pak Kedepannya ?
Coachee    : Saya Berniat Menemui Beliau Untuk Membicarakan Hal Ini, Mungkin Beliau Akan Memberikan Solusi.
Coach      : Lalu Apakah Ada Hal Lain Yang Akan Dilakukan ?
Coachee   : Saya Juga Akan Menemui Pengawas Dan Saya Akan Meminta Maaf Kepada Beliau, Kemudian Terkait Proses Belajar, Kedepannya Saya Juga Akan Menggunakan Buku Teks Dan Meminta Saran Kepada Pengawas Bagaimana Menjalankan Proses Belajar Mengajar Yang Baik.
Coach      : Lalu Bagaimana Dengan Proses Belajar Mengajar Pak Selanjutnya?
Coachee   : Setelah Ini Saya Akan Memakai Buku Teks Untuk Sumber Belajar Utama Walaupun Nanti Sumber Belajar Yang Kemarin Akan Saya Terapkan Juga Karena Siswa Sudah Merasa Nyaman Dengan Cara Tersebut.
Coach      : Langkah Yang Pak Ambil Sudah Tepat Sekali, Saya Setuju Dengan Ide Itu Pak
Coachee    : Syukurlah , Sekarang Saya Merasa Lega, Karena Jujur Saya Takut Mengambil Langkah Dalam Menyelesaikan Ini, Apalagi Sudah Berurusan Dengan Atasan  Kita ,Agak Khawatir Takutnya Salah Langkah.
Tanggung Jawab :
Coach      : Syukurlah Pak Sudah Merasa Lega. Lalu Dari Yang Sudah Pak Rencanakan Tadi, Komitmen Apa Yang Akan Pak Lakukan Untuk Menjalankan Rencana Itu?
Coachee    : Untuk Hal Itu, Dalam Proses Belajar Mengajar Saya Akan Mengacu Pada Kurikulum Kemudian Mematuhi Aturan-Aturan Yang Ada Termasuk Aturan Dari Pengawas Tentang Penggunaan Buku Teks.
Coach      : Lalu Dukungan Apa Yang Dibutuhkan Pak Untuk Melakukan Komitmen Tersebut?
Coachee    : Itu Juga Masih Dalam Pikiran, Mungkin Saya Akan Mencoba Berkomunikasi Dengan Teman Guru Serumpun Mata Pelajaran Dengan Saya , Jadi Kami Bisa Sama-Sama Saling  Mengingatkan
Coach      : Itu Ide Yang Bagus Sekali Pak . Semoga Dapat Segera Terselesaikan Dan Pak Dapat Bekerja Dengan Suasana Hati Yang Tenang Tanpa Dihantui Rasa Tidak Nyaman.
Coachee    : Amin Terima Kasih Banyak Ibu Untuk Waktunya Mendengar Keluh Kesah Saya. Sekarang Saya Merasa Sedikit Lega. Semoga Kita Nanti Menjadi Guru-Guru Yang Bisa Memberikan Teladan Yang Baik Untuk Siswa Kita.
Coach      : Amin-Amin, Sama-Sama Pak.
Coachee : Maaf Ibu, Kebetulan Saya Ada Janji Dengan Siswa. Mereka Akan Mengumpulkan  Pr , Saya Pamit Ke Ruangan Saya .
Coach      : Iya Pak , Silahkan.
Coachee    : Terima Kasih Salam Sehat Dan Bahagia Ibu
Coach      : Sama-Sama , Terima Kasih Kembali  Pak.
Pengamat    : Tepuk Tangan (Sambil Tersenyum )Mantap.
Semoga Bermanfaat Untuk Teman-Teman Calon Guru Penggerak, Jika Membutuhkan File Bisa Download Dibawah Ini Untuk Kasus 1 Dan 2, Ini Hanya Contoh Saja.
Tabel 2 Panduan Penilaian Coaching dengan Model TIRTA
                                                                                    Â