Guruku...
Engkau mengisi pikiranku dengan pengetahuan
Mewarisi nilai-nilai keutamaan hidup untukku
Kini hati terlilit lara, mengenang jasa-jasamu
Menanak rindu, untuk jamuan sua kita nanti
Guruku…
Engkau menerangi kegelapan budiku
Menumbuhkan kedua sayapku
Megobarkan bara cinta dalam nadiku
Menata langkah meniti jenjang berikutnya
Guruku…
Kau matahari jiwaku
Penerang lorong batin di taman ini
Agar tidak sesat menuai cita
Ukir hari esok penuh berkat dan rahmat
Guruku…
Maafkan lakuku yang picu amarahmu
Hingga batin tersayat, darah dan perih
Aku masih sangat muda dan belum paham
Ulur tanganmu dan tabur berkat di jidatku
Guruku…
Cintamu tulus tak kenal lelah
Persembahkan energi yang terus terkuras
Segenap waktu hanya tercurah untukku
Hingga pahami utuh keunikanku
Guruku…
Aku pergi membawa talentaku
Setelah kau tempa seturut potensiku
Temani hidup dan tatalah lakuku
Semoga berani arungi badai, lalui zaman
Waikomo, 25 November 2019
Puisi ini saya bacakan saat acara usai upacara bendera memperingati HGN tingkat kabupaten Lembata di lapangan upacara SMPN 1 Nubatukan.
