Tahapan Pengembangan Komunitas Praktisi
1.Tahap Merintis
Tahap merintis adalah tahapan memulai sebuah komunitas, Guru Penggerak dapat mengawali membangun Komunitas Praktisi dengan strategi berikut.Tahap merintis adalah tahapan memulai sebuah komunitas, Guru Penggerak dapat mengawali membangun Komunitas Praktisi dengan strategi berikut.
2. Membangun percakapan awal
Guru penggerak melakukan percakapan awal dengan pemimpin sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator urusan, wali kelas atau dengan guru mata pelajaran terkait dengan tujuan dan perubahanperubahan yang ingin dicapai sekolah serta pengembangan kompetensi guru. Percakapan awal sebaiknya dilakukan secara individu agar diskusi bisa lebih dalam.
3. Menemukan pengikut pertama
Pengikut pertama adalah rekan guru yang bersemangat dan bersedia turut menggerakkan komunitas belajar bersama Guru Penggerak. Paracpengikut pertama biasanya memiliki keresahan yang sama dengan guru penggerak serta berkomitmen untuk turut menggerakkan komunitas praktisi, memiliki kemauan belajar yang kuat atau sudah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid.
4. Membangun percakapan bermakna
Percakapan bermakna dimulai dengan pemetaan masalah – masalah dan rencana solusi yang bisa dilakukan bersama. Percakapan berakhir dengan kesepakatan membentuk komunitas praktisi sebagai tempat belajar, berdiskusi dan mengembangkan praktik baik.menggerakkan komunitas belajar bersama Guru Penggerak. Para pengikut pertama biasanya memiliki keresahan yang sama dengan guru penggerak serta berkomitmen untuk turut menggerakkan komunitas praktisi, memiliki kemauan belajar yang kuat atau sudah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Jika guru sudah memiliki komunitas namun belum menjadi komunitas praktisi, tiga langkah di atas bisa tetap dilakukan untuk meyakinkan orang-orang yang berpengaruh dalam komunitas untuk menerapkan konsep Komunitas Praktisi.
5. Tahap Menumbuhkan
Pada tahap menumbuhkan, komunitas praktisi diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik secara lebih luas. Apa saja yang bisa dilakukan oleh penggerak dan anggota komunitas?
6. Menyelenggarakan pertemuanbelajar secara rutin
Pertemuan rutin akan memperkuat proses belajar anggota di komunitas. Jadwal dan lamanya pertemuan rutin perlu disepakati oleh anggota komunitas agar anggota berkomitmen menghadiri pertemuan baik dalam bentuk tatap muka ataupun dalam jaringan. Pertemuan rutin juga memfasilitasi anggota komunitas untuk saling berbagi praktik baik yang dilakukan di ruang kelas dan dampaknya pada murid. Selanjutnya, pertemuan rutin harus sesuai dengan kebutuhan belajar anggota atau menyesuaikan dengan konteks masalah yang ingin dipecahkan.
7. Mendorong dan mendampingi anggota komunitas menerapkan hasil belajar
Guru penggerak mendorong dan mendampingi anggota untuk mempraktikkan hasil belajar di Komunitas .
Langkah â langkah mendorong dan mendampingi komunitas :
- Menyemangati rekan sejawat untuk mengaplikasikan praktik baru di kelas masing-masing
- Menanyakan kesulitan dan tantangan saat mengaplikasikan praktik
- Menanyakan pengalaman menjalankan praktik baru di kelas
- Memberikan waktu kepada anggota untuk mengimplementasikan praktik baru. Idealnya sekitar 2-4 minggu.
- Mendorong anggota untuk mendokumentasikan kegiatan saat mengimplementasikan praktik baru. Baik praktik yang berhasil maupun yang belum berhasil.
- Mendokumentasikan dan membagikan hasil belajar
Guru Penggerak dan anggota Komunitas Praktisi bisa mendokumentasikan hasil kegiatan komunitas dan praktik baik yang telah dibagikan di komunitas dalam bentuk tulisan, rekaman audio atau video. Proses dokumentasi ini bermanfaat sebagai sumber belajar bagi anggota komunitas secara lebih luas. Selanjutnya, hasil dokumentasi dapat membagikan hasil pertemuan belajar atau liputan kegiatan pada kanal belajar yang sudah disepakati sebelumnya baik di WhatsApp grup, Telegram, halaman Facebook atau website sekolah. Publikasi konten pembelajaran atau praktik baik dapat menjadi bagian dari percakapan bermakna yang dapat dilakukan di Komunitas. Hasil dokumentasi juga dapat menjadi bagian dari cerita perubahan yang bermanfaat untuk proses monitoring dan evaluasi ketercapaian tujuan belajar anggota komunitas sehingga perlu dikelola dengan baik.
8. Tahap Merawat Keberlanjutan
Pada tahap merawat keberlanjutan Komunitas Praktisi adalah tahap untuk memastikan proses baik yang sudah berjalan di dalam komunitas akan terus memberi dampak positif bagi anggota komunitas dan murid walaupun terjadi perubahan- perubahan situasi yang berkaitan dengan Komunitas Praktisi . Contohnya, adanya pergantian kepala sekolah, guru penggerak pindah ke sekolah lain, atau bertambah atau berkurangnya anggota. Langkah merawat keberlanjutan antara lain:
9. Mengembangkan anggota menjadi Penggerak Komunitas Praktisi
Dalam periode waktu tertentu, Guru Penggerak perlu mengidentifikasi anggota-anggota yang berpotensi untuk menjadi penggerak untuk kemudian diberikan tanggung jawab sebagai pengelola kegiatan dengan peran yang berbeda-beda sehingga dapat memahami tantangan di setiap peran. Dengan demikian, anggota akan terbiasa menjadi penggerak dan bisa memastikan aktivitas Komunitas Praktisi sesuai tujuan dan kebutuhan anggota.
10. Menginisiasi kolaborasi
Komunitas Praktisi dapat mulai menginisiasi kolaborasi dengan pihak-pihak di luar komunitas yang dapat memperkaya pembelajaran anggota dan dapat membantu anggota mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah. Guru Penggerak dapat mendorong anggota komunitas untuk terlibat dalam proyek-proyek kolaborasi tersebut.
11. Menyelenggarakan proyek kegiatan murid
Proyek kegiatan murid memberikan manfaat bagi guru dan murid secara langsung. Proses pengelolaan kegiatan yang kompleks melatih dan menguji anggota komunitas dalam hal komunikasi, kreativitas dan kolaborasi. Proyek kegiatan murid juga dapat memberikan dampak langsung yang terukur bagi capaian hasil belajar murid.
Langkah-langkah menyelenggarakan proyek kegiatan murid dapat mengikuti materi yang sudah diajarkan di Pendidikan Guru Penggerak.