Tantangan Menjadi Pembina Esktrakurikuler Pramuka disekolah

Diposting pada
Pernahkan anda menyadari, bahwa peranan pembina Ekstrakurikuler sangat penting dalam dunia pendidikan?
Pembina ekstrakurikuler adalah masyarakat umum atau guru yang memiliki keterampilan dan bakat dalam kegiatan, yang menjadi skala prioritas sesuai dengan perencana sekolah serta sesuai dengan implementasi kurikulum yang berlaku secara nasional.
Oleh karena itu, untuk menjadi pembina Ekstrakurikuler memang tidak mudah, karena harus memiliki keterampilan khusus. Contohnya dalam kegiatan kepramukaan di sekolah. Kurikulum nasional mengamanatkan bahwa pramuka wajib dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan baik tingkat sekolah dasar hingga ke sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan.
Kedudukan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan,  inilah yang menjadi tantangan sendiri bagi pembina pramuka. Dimana pembina pramuka harus mampu mengemas kegiatan pramuka menjadi kegiatan yang menarik, menyenangkan, kreatif, inovasi dan berkarakter sesuai dengan budaya bangsa indonesia.
Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam kegiatan pramuka adalah mengali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga menjadi manusia yang berkarakter sesuai dengan amanat undang -undangan sistem pendidikan nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pembina kegiatan Ekstrakurikuler khusus pramuka.
Berikut tantangan menjadi pembina Ekstrakurikuler Pramuka yaitu:
1. Memiliki kecakapan khusus
Kecakapan khusus yang dimaksud, seperti minimal menjadi pembina pramuka telah mengikuti kursus pembina mahir dasar (KMD), atau serendah-rendah sudah pernah mengikuti orientasi pembina pramuka.
Persyaratan diatas tentu tidak dimiliki oleh seluruh pembina pramuka. Karena desakan di setiap sekolah harus ada kegiatan pramuka, maka sekolah hanya mengunakan Guru yang hobi dalam kegiatan pramuka. Tanpa mengikuti aturan yang ada dalam gerakan pramuka.
2. Pembina Pramuka harus Pandai
Pandai yang dimaksudkan adalah mampu mengelola kegiatan pramuka di gugus depan. Banyak sekali Gugus Depan yang mandek dan hampir kegiatan tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu: kurangnya dukungan dari pihak sekolah, seperti kepala sekolah sebagai pimpinan di lembaga pendidikan tersebut.
Untuk menentukan maju tidaknya kegiatan pramuka khusus di sekolah, maka peranan kepala sekolah menjadi ukuran keberhasilan suatu kegiatan pramuka. Karena tanpa dukungan dari pimpinan maka kegiatan tidak akan berjalan lancar. Pengalaman menunjukan bahwa banyak kepala sekolah yang memposisikan kegiatan pramuka bukan kegiatan prioritas yang ada sekolahnya. Kepala Sekolah hanya mementingkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan minggu efektif di sekolahnya. Kalau terjadi demikian, maka jangan berharap pembinaan karakter peserta didik lewat kegiatan Ekstrakurikuler akan mubasir dan tidak berjalan dengan lancar.
Oleh karena masalah tersebut menjadi tantangan pembina pramuka dimana harus Pandai dan peka terhadap gejala tersebut. Disitulah peran kita sebagai pembina memperjuangkan kepentingan anak didik kita, supaya mereka melaksanakan kegiatan pramuka dengan lancar dan terencana dengan baik.
Anggota Pramuka SMANSAFAT Kupang 
3. Pembina Pramuka Harus Inovasi dan Kreatif
Inovasi dalam kegiatan pramuka sangat penting dilakukan oleh pembina, membuat sesuatu yang baru dalam perencanaan kegiatan kepramukaan, sehingga anggota pramuka mendapat manfaat hal yang baru dalam latihan. Misalnya mengelola kegiatan kepramukaan sesuai dengan tuntutan zaman. Di era perkembangan teknologi  yang sangat cepat, latihan pramuka harus sesuai dengan tuntutan zaman. Program kegiatan jangan terpaku pada hal yang lama, tetapi harus ada perubahan.
Kreatif maksudnya pembina pramuka harus bisa mengemas program latihan menjadi kegiatan yang menarik, menyenangkan sesuai dengan perkembangan peserta didik di gugus depannya. Sehingga kegiatan pramuka tidak membuat bosan dan jenuh dirasakan oleh peserta didik, tetapi sebaliknya dirasakan manfaat oleh anggota pramuka.
4. Pembina Pramuka harus berani
Berani mengambil keputusan, apapun tantangan yang harus dihadapi, pembina pramuka harus mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan yang tidak merugikan peserta didik mampu lembaga pendidikan. Poin ini sangat penting dimiliki oleh pembina pramuka.
5. Pembina Pramuka harus berjiwa pemimpin
Kepemimpinan yang kuat, akan membantu memajukan kegiatan pramuka di gugus depan. Sebagai pembina harus mampu memimpin gugus depan dengan baik sesuai dengan program kerja yang telah disepakati melalui musyawarah gugus depan. 
Banyak hal yang termasuk dalam kepemimpinan. Dengan demikian, apa yang saya paparkan dalam tulisan ini, sangat menentukan kemajuan suatu gerakan pramuka yang ada di Sekolah. Alokasi Dana Bos memprioritas kegiatan ekstra kurikuler pramuka. Hanya yang menjadi persoalan adalah apakah kita sebagai pembina Pramuka mampu tidak dalam merencanakan kegiatan dengan baik dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada, seperti juknis pengelolaan dana bantuan operasional sekolah.
Akhirnya saya menyampaikan selamat berjuang bagi pembina pramuka, semoga kaka-kaka bisa mengemban tugas dengan baik, utamakan kepentingan anak didik kita sebagai generasi penerus bangsa. Karena masa depan anak didik  harus kita  dukung dengan merencanakan kegiatan yang menantang , menarik dan menyenangkan, sehingga lahirlah generasi emas yang bisa menghadapi tantangan zaman.