Gambar: Canva.com

Miskonsepsi Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar (PMM)

Diposting pada

Penulis: Marianus Haryanto (Ari Bero) SMK Negeri 1 Welak

Sejumlah Guru seringkali salah kaprah mengenai pengelolaan kinerja mereka di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Beberapa diantaranya berpendapat bahwa para guru saat ini lebih fokus memburu sertifikat daripada melibatkan diri dalam proses pengajaran. Padahal, realitasnya adalah semua pelatihan, diklat, dan workshop online yang diselenggarakan telah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu tugas mengajar.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) memberikan fleksibilitas yang luar biasa. Semua konten, modul, bahan ajar, artikel pendidikan yang ada didalamnya dapat diakses kapan saja dan di mana saja, tanpa mengganggu tugas mengajar. Guru memiliki kebebasan  untuk mengatur dan memilih pelatihan atau diklat yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri, tanpa tekanan untuk menyelesaikan semua materi dengan cepat.

PMM memberikan fleksibilitas yang tinggi bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi mereka. Belajar melalui platform ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus mengorbankan tanggung jawab mengajar. Lebih lanjut, sistem ini sebetulnya memberi kemudahan bagi Guru untuk mengakses bahan ajar yang sesuai dengan kondisi Murid dan satuan Pendidikan.

Penting untuk disoroti, bahwa partisipasi dalam pelatihan dan pengembangan diri melalui PMM sejatinya memperkaya kualitas pengajaran para guru. Dengan memberikan keleluasaan waktu, PMM tidak hanya memfasilitasi pertumbuhan profesional, tetapi juga memastikan bahwa guru tetap dapat fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik generasi mendatang. Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah menjadi sarana inovatif bagi para guru dalam meningkatkan kompetensi mereka.

Adalah penting untuk dipahami, bahwa PMM bukanlah pembatas, melainkan peluang bagi para guru yang ingin terus meningkatkan kompetensi mereka. Program ini memungkinkan perubahan paradigma dari model belajar konvensional, di mana guru memiliki peran tunggal sebagai sumber utama pembelajaran. Saat ini, murid memiliki akses ke berbagai sumber belajar, dan PMM menjadi alat yang sangat fleksibel untuk mendukung perkembangan ini.

Guru yang bersedia beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan PMM dengan baik akan melihatnya sebagai sarana yang memberikan keleluasaan dan kebebasan untuk terus tumbuh dalam profesi mereka.